Ini Perbedaan Lipedema dan Selulit, Sekilas Mirip

Perbedaan Lipedema dan Selulit, Sekilas Mirip

Lipedema dan selulit adalah dua kondisi yang sering kali disalahartikan karena keduanya menyebabkan penampilan kulit yang tidak rata, terutama di bagian tubuh seperti paha, pinggul, dan bokong. Meskipun keduanya melibatkan penumpukan lemak di bawah kulit, keduanya memiliki penyebab, gejala, dan penanganan yang sangat berbeda.

1. Penyebab

Lipedema adalah kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan lemak abnormal di bawah kulit, terutama pada bagian bawah tubuh, seperti paha, pinggul, dan betis. Lipedema umumnya terjadi pada wanita, sering kali berhubungan dengan perubahan hormonal, seperti kehamilan atau menopause. Penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik dianggap memainkan peran penting. Selain itu, lipedema bisa menyebabkan rasa sakit, mudah memar, dan pembengkakan.

Selulit, di sisi lain, adalah kondisi di mana lemak di bawah kulit menekan jaringan ikat yang menghubungkan kulit dengan otot, menciptakan tampilan bergelombang atau “kulit jeruk”. Selulit lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya muncul pada usia pubertas atau setelahnya, dipengaruhi oleh faktor genetik, hormon, dan gaya hidup, seperti diet tidak sehat atau kurang olahraga. Meskipun selulit bukanlah kondisi medis, itu bisa mengganggu penampilan kulit.

2. Gejala

Lipedema ditandai dengan pembengkakan yang lebih terasa pada area tertentu seperti paha dan betis, serta rasa sakit dan ketidaknyamanan pada kulit. Pada kondisi ini, lemak yang terkumpul terasa lebih keras dan tidak bisa dihilangkan dengan diet atau olahraga. Biasanya, lipedema juga menyebabkan pembengkakan yang lebih jelas pada kedua sisi tubuh secara simetris.

Selulit biasanya lebih terlihat sebagai gumpalan atau lekukan kecil yang muncul di permukaan kulit, memberikan efek bergelombang pada kulit. Tidak ada rasa sakit yang signifikan yang menyertai selulit, meskipun terkadang dapat terasa agak sensitif. Selulit tidak menyebabkan pembengkakan atau ketegangan pada kulit.

3. Penanganan

Lipedema memerlukan perawatan medis untuk mengelola penumpukan lemak dan gejalanya. Pengobatan yang umum meliputi terapi fisik, drainase limfatik, atau prosedur medis lainnya. Dalam beberapa kasus, tindakan medis seperti liposuction atau sedot lemak dapat membantu mengurangi penumpukan lemak yang berlebih.

Selulit, meskipun sering dianggap sebagai masalah kosmetik, dapat diperbaiki dengan perubahan gaya hidup, seperti olahraga teratur, diet sehat, dan perawatan topikal (krim atau masker) yang mengklaim dapat meningkatkan tekstur kulit. Namun, selulit tidak bisa sepenuhnya dihilangkan, meskipun penampilannya bisa diperbaiki dengan cara-cara ini.

Kesimpulan

Meskipun lipedema dan selulit terlihat mirip, keduanya adalah kondisi yang sangat berbeda dengan penyebab dan perawatan yang berbeda pula. Lipedema adalah kondisi medis yang melibatkan penumpukan lemak yang menyakitkan dan membutuhkan perawatan medis, sementara selulit adalah masalah kosmetik yang terkait dengan penampilan kulit dan bisa dikelola dengan gaya hidup sehat. Jika Anda merasa mengalami salah satu kondisi ini, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.