Onani sering digunakan oleh pria sebagai sarana untuk melepaskan hasrat seksual saat sendirian. Tak sedikit bahkan menjadikan onani sebagai aktivitas sehari-hari. Selain itu, Tantangan DDD baru-baru ini dirilis untuk menantang pria melakukan masturbasi setiap hari di bulan Desember.
Adakah efek negatif yang bisa didapat dari sering melakukan onani?
Karena masturbasi sering dilakukan setiap hari. Ada banyak mitos tentang konsekuensi dari sering masturbasi. Faktanya, tidak semua mitos selalu benar. Padahal, masturbasi bisa memberikan banyak manfaat medis jika dilakukan dengan benar.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan ada beberapa efek negatif yang bisa Anda rasakan jika terlalu sering melakukan masturbasi. Apalagi jika Anda melakukan masturbasi setiap hari tanpa jeda. Beberapa efek negatif yang bisa ditimbulkan dari terlalu sering masturbasi:
Iritasi kulit penis
Menggosok penis dengan sangat keras selama masturbasi dapat menghasilkan panas yang cukup untuk membakar dan menggores kulit. Ini disebut luka bakar gesekan. Karena masturbasi sering dilakukan setiap hari, kulit penis bisa menjadi merah dan terasa sangat nyeri.
Ejakulasi Terbalik
Para ahli memperingatkan agar tidak melakukan masturbasi terlalu sering dengan cara yang agresif, seperti menggosok dengan sangat cepat atau dengan tekanan atau gesekan yang kuat. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko pria mengalami ejakulasi terbalik, juga dikenal sebagai ejakulasi retrograde.
Ejakulasi retrograde juga dikenal sebagai ‘orgasme kering’. Ini adalah jenis disfungsi seksual yang membuat pria sulit atau bahkan tidak mungkin mengeluarkan air mani saat melakukan masturbasi atau berhubungan seks.
Para ahli mengklaim bahwa masturbasi terlalu sering dengan gerakan berlebihan dan berulang dapat mempengaruhi refleks otot saat membuka kandung kemih.
Penurunan gairah seks
Banyak orang mengira bahwa masturbasi dapat menyebabkan kadar testosteron turun. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu. Penurunan testosteron tampaknya hanya sementara sebagai efek jangka pendek.
Di sisi lain, penurunan kadar testosteron ini juga dapat dipengaruhi oleh hal-hal lain di luar kebiasaan sering melakukan onani, seperti tingkat stres, gaya hidup, dan hasrat seksual Anda.
Testosteron rendah adalah salah satu kemungkinan penyebab libido rendah. Jika testosteron turun cukup jauh, hampir semua pria akan mengalami penurunan gairah seks.
Dikhawatirkan pria akan kesulitan mencapai orgasme saat berhubungan seks dengan pasangan jika terbiasa melakukan masturbasi setiap hari. Namun, masturbasi diketahui tidak memiliki efek jangka panjang pada kadar testosteron.