Di usia berapa anak berisiko mengalami gangguan psikologis?

Anak-anak dan remaja dapat mengalami gangguan psikologis pada berbagai tahap perkembangan mereka, tetapi risiko tertinggi terjadi pada periode tertentu dalam hidup mereka. Gangguan psikologis dapat muncul pada usia yang sangat dini, bahkan sejak bayi, hingga masa remaja dan dewasa awal. Meskipun demikian, risiko tertinggi umumnya terjadi selama masa transisi perkembangan, seperti masa bayi, masa kanak-kanak awal, dan masa remaja. Berikut adalah gambaran umum tentang risiko gangguan psikologis pada berbagai tahap perkembangan:

  1. Masa Bayi dan Balita: Pada masa ini, anak-anak berisiko mengalami gangguan psikologis yang berkaitan dengan pengasuhan, kesehatan fisik, dan perkembangan kognitif. Misalnya, gangguan keterikatan, gangguan tidur, atau gangguan makan dapat muncul pada bayi dan balita yang mengalami stres, trauma, atau kurangnya perhatian yang memadai dari caregiver.
  2. Masa Kanak-Kanak Awal (3-6 tahun): Pada tahap ini, anak-anak dapat mengalami gangguan psikologis seperti gangguan kecemasan terpisah, gangguan tics, atau gangguan perilaku hiperaktif dan impulsi (ADHD). Mereka juga dapat mengalami masalah emosional seperti kecemasan berpisah, ketakutan berlebihan, atau masalah tidur.
  3. Masa Kanak-Kanak Lanjut (6-12 tahun): Anak-anak dalam rentang usia ini dapat mengalami gangguan psikologis yang lebih kompleks, termasuk depresi, gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, atau gangguan spektrum autisme (ASD). Faktor-faktor lingkungan, sosial, dan akademik semakin memengaruhi kesejahteraan psikologis mereka.
  4. Masa Remaja (13-18 tahun): Masa remaja adalah periode yang rentan terhadap berbagai gangguan psikologis, termasuk depresi, kecemasan, gangguan makan, dan perilaku impulsif. Perubahan fisik, hormon, tekanan akademik, dan konflik identitas dapat meningkatkan risiko remaja mengalami masalah psikologis.

Meskipun risiko tertinggi terjadi pada tahap-tahap ini, penting untuk diingat bahwa gangguan psikologis dapat muncul pada tahap-tahap lain dalam hidup, bahkan hingga dewasa. Faktor genetik, lingkungan, sosial, dan psikologis semuanya memainkan peran dalam pengembangan gangguan psikologis pada anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, pendekatan holistik yang melibatkan dukungan keluarga, lingkungan yang mendukung, pendidikan yang sesuai, dan intervensi kesehatan mental yang tepat sangat penting untuk mencegah dan mengelola gangguan psikologis pada usia berapa pun.